Jenis kalimat terdiri atas 5 yaitu:
Jenis kalimat Berdasarkan Kata Predikat
Kalimat Verbal
Kalimat verbal adalah kalimat yang berpredikat kata kerja.
Contoh: Mereka sedang berbicara tentang pengalamannya.
Kalimat Nominal
Kalimat nominal adalah kalimat yang berpredikat bukan kata kerja.
Contoh: Siti sangat sangat rajin.
Ibunya seorang pengusaha.
Berdasarkan Susunan atau Letak Predikat
Kalimat Normal atau biasa
Kalimat normal atau biasa adalah kalimat yang predikatnya terletak di belakang subjek.
Contoh: Anggota MPR/DPR Sedang beristirahat
S P
Kalimat Inversi
Kalimat inversi adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjek.
Contoh: Berangkatlah Dani ke Yogyakarta
S P
Berdasarkan Kelengkapan Unsur atau Jumlah Unsurnya
Kalimat Elipsis
Kalimat elipsis adalah kalimat yang kehilangan salah satu atau kedua-duanya unsur pusat tersebut.
Contoh: Pergi ke Bangka?
Ke Bandung.
Kalimat Minor
Kalimat minor adalah kalimat yang terdiri atas satu unsur.
Contoh: Pergi!
Saya?
Kalimat Inti
Kalimat inti adalah kalimat yang terdiri atas dua inti yang merupakan unsur pusat (inti S dan inti P)
Ciri kalimat inti:
– Terdiri atas dua kata
– Berintonasi normal
– Bersusun biasa (S-P)
Contoh: Kami berdiskusi
Kalimat Transformasi
Kalimat transformasi adalah kalimat inti yang telah mengalami perubahan intonasi, urutan kata, penambahan unsur, atau dijadikan kalimat majemuk bertingkat.
Contoh:
Kami berdiskusi?
Berdiskusi kami.
Kami berdiskusi di teras.
Sambil menunggu makanan, kami berdiskusi.
Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu pola; S-P- (O-K).
Contoh: Presiden akan menonton final piala Asia.
Jenis Kalimat Berdasarkan Pelaku
Jenis kalimat berdasarkan pelaku terbagi atas tiga macam yaitu:
Kalimat Aktif Transitif
Ciri:
– Ada objek
– Predikatnya berimbuhan: me(N)-, memper-, memper-i, me(N)-I, me(N)-kan, memper-kan.
Contoh: ia menyelesaikan tugas itu.
S P O
Kalimat Aktif Intransitif
Ciri:
– Tanpa objek
– Berafiks ber-an
Contoh: ia menangis
S P
mereka tertawa
S P
Kalimat Pasif
Untuk membuat kalimat menjadi pasif sebuah kalimat harus dilihat dari subjek kalimat aktifnya.
Contoh: Ayah membaca koran.
Koran dibaca (oleh) ayah
Kalimat Majemuk
Kalimat Majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dari dua kalimat atau lebih lalu digabungkan oleh kata hubung/konjungsi untuk membuat kalimat tersebut menjadi satu kesatuan kalimat yang utuh.
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah dua kalimat dasar yang secara keutuhan dapat berdiri secara sendiri. Artinya, jika dibedah kalimat dasar ini tetap memiliki arti.
Ciri dari Kalimat majemuk setara menggunakan kata hubung/konjungsi seperti; tetapi, sedangkan, melainkan, dan, atau, lalu, kemudian, melainkan, sedangkan, serta.
Contoh kalimat majemuk setara:
Kalimat dasar 1: Adik sedang belajar di kamar
Kalimat dasar 2: Ibu sedang memasak di dapur
Penggabungan: Adik sedang belajar di kamar sedangkan Ibu sedang memesak di dapur.
Dapat dilihat dari contoh di atas bahwa, sekiranya 2 kalimat dasar tersebut dipecah. Kalimat-kalimat tersebut tetap memiliki arti. Dan ketika kedua kalimat itu menjadi kalimat majemuk setara ketika digabungkan dengan menambahkan kata sedangkan.
Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah tipe kalimat majemuk yang memiliki kedudukan tidak setara. Kalimat induk adalah bagian yang lebih tinggi dan bagian yang lebih rendah kedudukannya disebut anak kalimat.
Contoh:
Karena ia rajin belajar, Ani menjadi siswa teladan
Anak Kalimat Induk Kalimat
dan
Manusia akan sukses jika ia mengikuti perintah agama
Anak Kalimat Induk Kalimat